Tuesday, September 13, 2011

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

          Perkembangan ilmu manajemen keuangan dimulai pada tahun 1951, ketika Joel Dean dalam bukunya Capital Budgeting mengubah focus manajemen keuangan perusahaan dari bidang operasional. Konsep teori ini terus berkembang dan menjadi focus literature pada decade 1960-an. Kemudian pada decade tahun 1970, Markowitz, Sharpe, dan Lintner melakukan pembaharuan dalam penilaian dasar risiko dan hasil berdasarkan portofolio. Pertumbuhan ilmu menejemen keuanganpun terus berlanjut dengan munculnya inovasi baru dalam pembiayaan. Secara keseluruhan ilmu manajemen keuangan telah muncul dari studi yang bersifat deskriptif tentang pendekatan pengelolaan operasional perusahaan kea rah konsepsi teoritis perusahaan dalam linkungan yang dinamis dan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian.

Dalam kurun waktu belakangan ini peranan manajer keuanagn telah berubah karena perkembangan yang pesat dalam bidang perekonomian dan bisnis. Oleh karena itu manajer keuangan harus merubah pandangan tradisonal ke arah keputusan-keputusan yang berhubungan dengan semua aspek dari pengerahaan modal.
Manajer Keuangan perlu memiliki kecakapan baik kualitaitif maupun kuantitatif. Selain itu untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya, seorang manajer keuangan harus mengetahui 4 aspek, yaitu :
1.      Mengetahui pasar modal
2.      Mengetahui nilai
3.      Mengetahui tentang pengaruh waktu dan ketidakpastian
4.      Mengetahui operasional perusahaan.

Manajer Keuangan dapat memperoleh sumber-sumber keuangan untuk membantu perusahaan dalam beberapa hal sebagai berikut:
1.      Desntralisasi dalam pengambilan keputusan
2.      Deversifikasi Produk
3.      Devesifikasi pasar domestik & luar negeri
4.      Mengarahkan dana sebaik mungkin & mencari dana tambahan yang diperlukan
5.      Memperhatikan perkembangan teknologi serta pengaruhnya terhadap keuangan.

Keuangan merupakan suatu fungsi dari suatu perusahaan yang memperhatikan pada aliran uang di dalam, dari dalam dan luar ke dalam perusahaan.
Terdapat 3 jenis bidang keuangan, yaitu :
1.      Perbankan & Lembaga keuangan lainnya merupakan lembaga untuk dapat dipergunakan sebagai tempat sumber dana, penyimpanan dana & mitra perusahaan yang go public.
2.      Pasar Modal merupakan lembaga untuk memperjual-belikan sekuritas dalam rangka khususnya mencari sumber dana.
3.      Manajemen Keuangan perusahaan merupakan area yg meliputi bagaimana memperoleh dana yang efisien dan membelanjakannya untuk operasi yang efisien serta untuk investasi yang menguntungkan.

Tujuan Perusahaan.
Pada umumnya perusahaan  adalah organisasi yang mencari laba sebesar-besarnya, maka tujuan perusahaan biasanya dinyatakan dalam bentuk uang. Terdapat 2 tujuan utama perusahaan yaitu:
1.      Maksimisai Keuntungan (Profit)
Banyak perusahaan yang berpandangan bahwa apabila dapat memperoleh hasil sebanyak mungkin dan menekan ongkos atau biaya serendah-rendahnya. Adapun konsep ini memiliki kelemahan yaitu:
a.       Pandangan jangka pendek
b.      Mengabaikan unsur waktu
c.       Meninggalkan aspek sosial.
2.      Maksimisasi Kemakmuran (Wealth)
Magsud dari maksimisai kemakmuran yaitu memaksimumkan nilai dari perusahaan. Apabila nilai perusahaan tersebut bagus maka prospek masa depan perusahaan tersebut akan bagus pula. Sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memberikan gambaran dan harapan yang bagus terhadap nilai di masa depan, maka akan dinilai rendah oleh masyarakat dan pemilik perusahaan. Tujuan ini lebih baik daripada maksimasi laba karena bersifat pandangan jangka panjang.

Tujuan Manajemen Keuangan yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan nilai saham dan peningkatan kekayaan perusahaan. 

Pertimbangan nilai dan waktu uang dipergunakan untuk menilai pengeluaran dan pemasukan yang akan diterima di waktu yang akan datang. 

Maksimisasi nilai perusahaan berarti memaksimumkan kekayaan dan kemakmuran dari pemegang saham dan pihak lain yang terkait.

Fungsi Manajer Keuangan
1.      Mencari sumber-sumber dana dari perbankan maupun pasar modal.
2.      Membelanjakan dana tersebut untuk kegiatan operasional rutin.
3.      Mendapat laba dari aliran kas bersih hasil operasional perusahaan.
4.      Membagikan laba berupa deviden kepada pemegang saham.
5.      Menarik kembali deviden sebagai sumber dana atas laba yang didapat.
Dalam pelaksanaanya diperhatikan tingkat pengendlian likuiditas dan fungsi pengendalian laba. Sedangkan untuk keseluruhan tugas diperluka fungsi manajemen (POAC)

Kebijaksanaan keuangan terdiri dari:

1.      Kebijakan pembelanjaan. Dalam hal ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangan, menganalisa kombinasi sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan.
2.      Kebijakan investasi adalah bagaimana manajer harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat menghasilkan keuntungan di masa akan datang.
3.      Kebijakan deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham.

Usaha menciptakaan kesejahteraan yang maksimum:

1.       Menghindari resiko yang tinggi
Resiko tidak mungkin dihapuskan namun resiko bisa diminimalkan atau dihindari. Maka apabila ada proyek-proyek yang memiliki laba yang tinggi tetapi mengandung resiko yang tinggi perlu dihindarkan.
2.      Membayar Deviden
Dengan membayar deviden secara wajar, maka perusahaan dapat membatu untuk menarik para investor . hal ini dapat membatu memelihara nilai perusahaan.
3.      Mengusahaan Pertumbuhaan
Apabila perusahaan dapat mengembangkan penjualan/market share, hal ini dapat berakibat keselamatan usaha didalam persaingan di pasar.
4.      Mempertahankan Tingginya Harga Pasar Saham
Harga saham di pasar merupakan perhatian utama dari para manajer keuangan untuk memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham. Manajer harus berusaha agar masyarakat mau menanamkan modalnya didalam perusahaan. Dengan pemilihan investasi yang tepat maka masyarakat akan berpandangan bahawa perusahaan tersebut adalah tempat penanaman modal yang bijaksana. hal ini dapat membatu menambah nilai perusahaan.


2 comments: